Seks Berkurang, Dampak Buruk Jejaring Sosial


Anonim | Senin, Agustus 30, 2010 |

MASIH berpikir bahwa seks adalah segalanya dalam hubungan? Dengan pemikiran tersebut, Anda mungkin termasuk golongan minoritas.




Lebih dari 50 persen responden sebuah survei mengatakan, mereka beranggapan munculnya jejaring sosial mengakibatkan kurangnya interaksi fisik pada pasangan. Padahal, pentingnya kedekatan emosional lebih tinggi dibandingkan kontak fisik.

Demikian menurut survei yang dihelat produsen kontrasepsi Bayer Schering Pharma, di mana enam dari 10 orang lebih menyukai ciuman dan berpelukan untuk seks dan mengatakan senang dipeluk untuk mengurangi stres dan membantu diri merasa lebih rileks. Sebanyak 73 responden juga percaya bahwa sentuhan merupakan naluri alami, bukan keputusan sadar.

Survei mengungkapkan bahwa persahabatan (38 persen) dan komitmen (40 persen) dinilai secara signifikan lebih tinggi dalam hubungan daripada seks (6 persen) dan kontak fisik (9 persen).

Namun, saat mereka mengatakan suka disentuh, maknanya berbeda secara signifikan antara pria dan wanita. Menurut survei, hampir 33 persen pria suka disentuh pada bagian Mr P-nya. Sementara lebih dari 50 persen wanita memilih sentuhan pada leher mereka dan punggung.

"Keinginan kita untuk kontak fisik dapat dikurangi dengan berbagai faktor dan salah satu faktor yang sering dilupakan adalah wanita mungkin (tidak ingin bercinta karena) menggunakan jenis atau merek kontrasepsi yang merupakan pilihan salah untuknya,” kata pakar seks Christine Webber, seperti dilansir dari Third Age.

Faktor penghalang hubungan seks lainnya, tambah Webber, termasuk terlalu sibuk, lelah, dan stres. Kenyataannya, sangat banyak wanita menjalani kehidupan yang sibuk dan kerap merasa lelah. Akibatnya, seks menempati daftar prioritas terakhir.

"Kelelahan adalah musuh yang nyata dari libido. Kenyataan ini sangat menyedihkan karena kurangnya keintiman dapat membahayakan hubungan,” tegasnya.

"Namun, saat kita menyentuh pasangan, saling memberikan perhatian, dan mencintai seks, maka ini mendorong tingkat hormon dalam tubuh kita yang disebut oksitosin. Hormon ini membantu kita untuk merasa lebih terikat pada pasangan dan menghasilkan perasaan sejahtera,” ujarnya.

Sebanyak 98 persen responden percaya bahwa keintiman memainkan peran penting dalam suatu hubungan. Lebih lanjut, sebanyak 9 dari 10 wanita mengakui pria seharusnya bertindak sebagai pihak yang memulai kontak fisik

0 komentar:

Posting Komentar

 
revo_blitar © 2012 Design by Best Game Blogger Templates | Sponsored by HQ Wallpapers